Mengelola Docker Container dengan Portainer

Portainer adalah container management platform yang berbasis web, mendukung Docker, Swarm, Nomad, dan Kubernetes. Portainer tersedia dalam dua versi yaitu Community Edition (CE) dan Business Edition (BE).

Tutorial Environment

Environment yang digunakan pada tutorial ini:

  • VPS Ubuntu 20.04
  • Docker v20.10
  • Portainer CE v2.13

Install Portainer Server

Sebelum install Portainer Server, install Docker terlebih dahulu.

Membuat volume untuk menyimpan database.

Membuat container dengan nama portainer dari image docker volume create portainer_data.

Mengecek apakah Portainer Server container sudah berjalan.

Contoh hasil perintah di atas.

Initial Setup

Browse Portainer Server di https://ServerIP:9443. Masukkan Username dan Password untuk administrator.

Portainer Initial Setup
Portainer Initial Setup

Jika Portainer mengalami timeout ketika pertama kali diakses, restart Portainer container. Timeout terjadi karena waktu tunggu habis, Portainer tidak langsung diakses ketika container selesai dibuat.

Portainer dashboard setelah login.

Portainer dashboard
Portainer dashboard

local adalah Docker environment yang berjalan di server yang sama dengan Portainer Server.

Klik nama environment (local) -> Containers untuk menampilkan daftar container yang berada di environment tersebut.

Membuat Container

Membuat container baru, misal Nginx container.

Klik Container -> Add container.

  1. Name: nginx
  2. Image: nginx:latest
  3. Manual network port publishing: host 8090, container 80
  4. Klik Deploy the container.
Create Container - Name & Image
Create Container – Name & Image
Create Container - Network Port
Create Container – Network Port

Browse http://ServerIP:8090 untuk menguji apakah Nginx container sudah dapat diakses.

Nginx default index page
Nginx default index page

Menambah Docker Environment

Menambahkan Docker environment yang berada di server lain dengan melalui Edge Agent.

Klik Environments -> Add environment.

  1. Pilih Edge Agent
  2. Name: nama environment, misal docker01
  3. Klik Add environment
Create Environment - Environment type
Create Environment – Environment type

Klik tab Docker Standalone.

Copy perintahnya, jalankan di Docker host yang ingin diremote.

Create Environment - Docker Standalone
Create Environment – Docker Standalone

Pada Configuration, masukkan Public IP dari Docker host. Lalu Update environment.

Environment configuration
Environment configuration

Environment telah selesai ditambahkan, buka halaman Home, telah ada environment yang baru ditambahkan.

Environments
Environments

Untuk memastikan Docker host yang ditambahkan di environment sudah terhubung dengan baik, buka environment detailnya, minimal sudah ada 1 container, 1 image, dan 3 networks. Lakukan pengujian dengan membuat container baru.

Container list
Container list

Selamat mencoba 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *