Linux Server System Monitoring dengan Amplify Nginx

Linux Server System Monitoring dengan Amplify Nginx

Amplify adalah layanan dari Nginx untuk melakukan system monitoring Linux server yang menjalankan web server Nginx dan aplikasi berbasis PHP. Selain itu dapat memonitor database MySQL, connections, requests, HTTP status, response time, traffic, dsb.

Linux Server System Monitoring dengan Amplify Nginx
Amplify Nginx – Overview

0. Perangkat yang Digunakan

Tutorial ini menggunakan:

  • VPS Vultr CentOS 7
  • Nginx 1.12.2
  • PHP-FPM 7.2 Remi
  • MariaDB 10.3

1. Cara Install Amplify Nginx

  1. Daftar akun di amplify.nginx.com.
  2. Setelah mendaftar, secara otomatis login dan ditampilkan langkah install Aplify Agent di Linux server.
    Linux Server System Monitoring dengan Amplify Nginx
    Petunjuk install Amplify agent
  3. Login ke Linux server melalui SSH.
  4. Jalankan perintah curl atau wget yang diinstruksikan untuk langkah install Amplify Agent.
  5. Setelah itu jalankan perintah selanjutnya yang terdapat API_KEY dan menjalankan script install.sh.
    Linux Server System Monitoring dengan Amplify Nginx
    Install Amplify agent
  6. Setelah Amplify Agent selesai terinstall, klik Continue di dashboard Amplify.

Setelah melakukan install Amplify agent, lihat kembali dashboard Amplify. Sudah ada 1 (satu) system yang dimonitoring.

Linux Server System Monitoring dengan Amplify Nginx
Amplify Nginx – System

2. Konfigurasi Nginx Metrics

Selanjutnya melakukan konfigurasi Nginx agar metrics dapat tampil di Amplify.

Menguji konfigurasi dengan curl.

3. Additional Nginx Metrics

Konfigurasi tambahan untuk Nginx metrics.

Cari opsi log_format lalu ubah menjadi seperti di bawah ini.

Opsi access_log

Opsi error_log

Restart Nginx.

Setelah melakukan konfigurasi di atas, tab Nginx sudah menampilkan statistiknya.

Linux Server System Monitoring dengan Amplify Nginx
Amplify Nginx – Nginx

4. Konfigurasi PHP-FPM Metrics

Melakukan konfigurasi metrics untuk PHP-FPM.

Ubah konfigurasi PHP-FPM pool.

Aktifkan opsi pm.status_path.

Ubah user, group, listen.owner ke user web server Nginx, di CentOS nama usernya nginx, di Ubuntu/Debian usernya www-data.

Ubah listen address FastCGI.

Restart service PHP-FPM

Mengecek PHP-FPM listen socket hak aksesnya sudah cocok.

Mengecek PHP-FPM status pool dengan melakukan query. Membutuhkan cgi-fcgi tool, biasanya berasal dari paket libfcgi-dev (Ubuntu/Debian) atau fcgi-devel (CentOS).

Setelah melakukan konfigurasi di atas, harusnya tab metrics PHP-FPM sudah tampil di dashboard Amplify Nginx.

Linux Server System Monitoring dengan Amplify Nginx
Amplify Nginx – PHP-FPM

5. Konfigurasi MySQL/MariaDB Metrics

Selanjutnya melakukan konfigurasi untuk MySQL/MariaDB metrics. Yang berbeda dari MySQL dengan MariaDB adalah lokasi file socket.

Membuat user MariaDB untuk Amplify agent.

Menguji apakah user baru bisa membaca MariaDB metrics.

Konfigurasi Amplify agent agar dapat membaca MariaDB metrics.

Restart service amplify-agent.

Setelah melakukan konfigurasi di atas, akan bertambah tab metrics MySQL 10.3.x.

Linux Server System Monitoring dengan Amplify Nginx
Amplify Nginx – MySQL/MariaDB

6. Alerts

Terdapat juga fitur Alerts yang akan mengirimkan notifikasi ke email ketika terjadi kondisi tertentu, misalnya pemakaian CPU atau RAM hampir terpakai semua.

Linux Server System Monitoring dengan Amplify Nginx
Amplify Nginx – Alerts
Linux Server System Monitoring dengan Amplify Nginx
Amplify Nginx – Membuat Alert CPU
Linux Server System Monitoring dengan Amplify Nginx
Amplify Nginx – Membuat Alert RAM

Dokumentasi secara lengkap silakan baca di amplify.nginx.com/docs.

Selamat mencoba 🙂

2 Comments

  1. Apa kita bisa lihat log berikut secara realtime di amplify?

    /var/log/nginx/access.log
    /var/log/nginx/error.log

    Terima kasih, pak Musa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *